Kantor Keuchik Gampong Lhok Kruet Kec. Sampoi Niet Kab. Aceh Jaya

Teri Adalah Salah Satu produk Unggulan Gampong Lhok Kruet Yang Menjadi Mata Pencaharian Nelayan

Tambak Udang Juga Salah Satu Mata Pencarian Masyarakat Gampong Lhok Kruet

Pada tahun 1882 masuk sekelompok orang melalui ujung teluk di Lhok Kruet yaitu T.Nyak Tam yang berasal dari pase bersama tokohnya T. Nyak Geh dan T. Abdul Majib serta masyarakat lainnya sekitar 72 KK, semuanya dibawah sebuah kerajaan yang dikuasai sampai ke Setia Bakti yang takluk kepada Raja di Lhok Kruet. Kerajaan ini dipimpin turun temurun sampai dengan T. Mahmud dan T. Abdul Azis, selama pimpinan kerajaan di Lhok Kruet tersebut ada beberapa peninggalan sejarah yaitu Balai teratai, sumur Lam Lhok, dan juga lapangan bola kaki serta sebuah kolam yang sangat indah yang saat ini masih ada tempatnya di depan Mesjid Al Ihsan Gampong Lhok Kruet. Asal muasal Gampong Lhok Kruet bermula dua suku kata dalam bahasa aceh yakni dari adanya Sumur yang dalam atau dalam bahasa aceh “Lhok” dan sebatang pohon jeruk perut dalam bahasa aceh “Bak Kruet” sehingga dinamakan Lhok Kruet.  

Kerajaan di Lhok Kruet ini berakhir pada tahun 1945 setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia dideklarisikan kemerdekaannya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno & Hatta, dan tepat pada saat tersebut Gampong Lhok Kruet dipimpin oleh Keuchik Raman periode (1945–1948) dengan tokoh Tgk. Kale, Tgk. Hamzah, (Bupati Meulaboh, H. Daud Dariah) dengan jumlah masyarakat sebanyak sekitar 100 KK, Secara geografis pada saat itu Gampong Lhok Kruet terletak di Buket Gunung Kemala Sampoiniet, Kabupaten Aceh Barat dan juga sebagai Ibu Kota Kecamatan Kecamatan Sampoiniet. Gampong Lhok Kruet mempunyai luas wilayah 3.500.000 Ha dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Gampong Meunasah Kulam, sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Kuala Ligan, sebelah timur berbatasan dengan Blang Monlung, dan sebelah barat berbatasan dengan Lautan Hindia.

Masa kepemimpinan Keuchik Raman berlanjut setelah terpilih lagi sebagai Keuchik Gampong Lhok Kruet pada periode selanjutnya sampai dengan tahun 1951 dengan tokoh Waki Amat, Tgk. Ali, Tgk. Pasangan, dan Tgk. Neng. Setelah kepemimpinan Keuchik Raman dilanjutkan oleh Keuchik Imum Daud dengan tokoh Tgk. Sulaiman Leupung, T. Ali Panyang, Tgk. Kerani Lhok, Nyak Nah, Waki Amat dengan jumlah masyarakat lebih kurang sebanyak 110 KK. Selama kepemimpinan Keuchik Imum Daud di Gampong Lhok Kruet ada beberapa sarana bangunan yaitu Sekolah Dasar (SD), Pesantren, Jalan Gampong, dan Kantor Camat Sampoiniet. Masa kepemimpinan Keuchik Imum Daud sampai tahun 1958 dan dilanjutkan oleh Keuchik T. Ramli dan Jailani Usman sebagai sekretaris dimana pada waktu itu ada tokoh - tokoh yaitu Tgk. Idham, Tgk. Leupung, Tgk. Amat, Tgk. Abas, K. Musa, dan Tgk. Razali. Pada masa tersebut ada yang namanya Teungku Sago yang disandang oleh Nek Abas. Pada waktu itu di ada sekitar 105 KK yang berdomisili Gampong Lhok Kruet. Dimasa kepemimpinan Keuchik T. Ramli juga menggagas pembangunan Mesjid, Meunasah dan Jalan Gampong. Setelah masa kepemimpinan Keuchik T. Ramli Habis pada tahun 1979, kemudian dilanjutkan oleh Keuchik Jailani Usman dan Muhibbudin Umar sebagai sekretaris Gampong yang juga dilengkapi dengan LMD (Lembaga Masyarakat Gampong),

 Adapun tokoh yang terlibat dalam LMD adalah Ali Nagor, T. Abdulrani, M. Husen, Ibrahim B, Nyak Ara, dan Tgk. Abdullah AB. Pada masa kepemimpinan Keuchik Jailani Usman yang menjadi imam mesjid yaitu Tgk. M.Amin dan Tgk. Idham. Pada masa kepemimpinan Keuchik Jailani Usman ada beberapa pembangunan yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Taman Kanak-kanak (TK), MIS, Dayah, Jalan Gampong [Jalan Setapak], Rumah Sewa, Gedung PKK, Bendungan Air Bersih, dan Saluran Air (Drainase). Pada masa kepemimpinan Jailani Usman, Gampong Lhok Kruet juga terjadi pembenahan wilayah dalam bentuk dusun dengan pembagian sebanyak empat wilayah yang dipimpin oleh seorang kepala dusun yaitu Dusun Padang Carak Cut yang dipimpin oleh Wahidin, Dusun Ihsan Mutia yang dipimpin oleh Ibrahim AB, Dusun Harapan Maju yang dipimpin oleh Abdullah (Alm), dan Dusun Mon Batee yang dipimpin oleh Arfian Ali.

Pada tanggal 22 Juli 2002 Kabupaten Aceh Barat terjadi pemekaran berdasarkan UU No. 4 Tahun 2002 tentang pemekaran kabupaten, salah satunya adalah Kabupaten Aceh Jaya dengan Ibu Kota Calang. secara administratif Gampong Lhok Kruet tergabung dengan Kabupaten Aceh Jaya dan masih dalam Kecamatan Sampoiniet. Setelah begitu banyak perkembangan akhirnya tepat pada tangggal 26 Desember 2004 terjadinya Bencana Alam gempa bumi dan gelombang Tsunami di Aceh. Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah yang terparah terkena bencana tersebut dan Gampong Lhok Kruet merupakan salah satu Gampong yang paling parah dengan jumlah korban sebanyak 623 jiwa dan menghancurkan semua sarana (termasuk peninggalan sejarah) yang ada serta setengah wilayah daratan atau 2 (dua) dusun kini sudah menjadi laut.

Kepemimpinan Keuchik  Jailani Usman berakhir pada tahun 2006, dan selanjutnya Gampong  Lhok Kruet dipimpin oleh Keuchik Tgk. Ibrahim Makam yang merupakan pemenang Pilchiksung di Gampong  Lhok Kruet yang diselenggarakan secara serentak (hampir seluruh Gampong ) oleh Pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya. Pada saat tersebut Teuku . Marzuki selaku sekretaris Gampong dan juga dilengkapi dengan kepala urusan (Kaur) di Gampong Lhok Kruet yang dijabat oleh Muliadi Ali, Irwandi, dan Aris Gunawan serta Yusman Ali sebagai ketua pemuda yang kedua yang sebelumnya diketuai oleh Aris Gunawan. Gampong Lhok Kruet juga dilengkapi dengan Tuha Peut yang diketuai oleh Jailani Usman dan Tgk. Abdullah ABU selaku wakil dan Tarmizi S.Pd sebagai sekretaris, serta beranggotakan Tgk. Nazaruddin, Humanizah, Cut Mariaton, Alfi Syahril, Hamzah. Pada masa kepemimpinan Keuchik  Tgk. Ibrahim Makam jumlah penduduk keseluruhan sekitar 520 jiwa atau 155  KK, dimana sebagian penduduk direlokasikan ke wilayah baru di Gampong  Lhok Kruet. Sarana dan prasarana juga sudah dibangun kembali oleh pemerintah dan lembaga donor yang melaksanakan misi di Aceh pasca Tsunami. Setelah berakhir Keuchik Ibrahim Makam di Lanjut Oleh Plh Geujhik Teuku Marzuki dengan Bangunan Tunggu Tsunami dan Plapon Masjid, dan mendapat perakingan dana PNPM Tahun 2014 dengan masa yang bengitu Singkat Semua program di laksanakan Oleh PJS.

Keuchik Abdullah. s, Lanjutan Saluran, Kantor Kb. Rumah Dokter dan Pagar Masjid, Bedasar masa pjs Keuchik berakhir maka Pada tanggal       2014 Pemerintahan Gampong Lhok Kruet Mengadakan Pijiksung dengan Jumlah Penduduk 592 jiwa terpilih Keuchik Ridwan sebagai Keuchik Gampong Lhok kruet Priode 2015-2020. Dalam masa perjalanan Keuchik Ridwan dengan Stustur Pemerintahan, Sekretaris Teuku Marzuki Kasi Pemerintahan Rusli Afriza, Kaur Pemembangunan Amiruddin. Kasi Sosial Said Mahyudin, Bendara Gampong Mirza Aqli, Kadus Padang Carak Cut T. Nasruddin kadus Ihsan Mutia Ibrahim Abdullah, Kadus Harapan Maju Syahrul Munir dan kadus Mon Batee Arfian Ali juga di Bantu Oleh Imam Chik Tgk. Nazaruddin sebagai Iman Masjid Besar, Tgk Sagoe Tgk M. Yasin Imam Meunasah, Tgk. Ibrahim Makam, Ibu PKK Nur Zaimah. Setelah berakhir masa kepemimpinan Kechik Ridwan maka gsmpong Lhok Kruet dibantu sementara oleh Akmal Faryska sebagai Pejabat Sementara menggantikan posisi Keuchik Lhok Kruet. pada akhir 2019 diadakannya pilchiksung yang dimenagkan oleh Riki Saputra. Pada Awal Tahun 2020 Riki Saputra dilantik sebagai Keuchik Gampong Lhok Kruet Untuk Periode 2020 – 2026.

Dalam perintahan Keuchik Riki Saputra yang menjabat sebagai Sekretaris Gampong adalah Said Mahyuddin, Kasi Pelayanan dan Kesajahteraan Mirza Aqli, A.Md, Kasi Pemerintahan Faimin, S.TP, Kaur Keuangan Fatmawati, S.Pd, Kaur Umum Rizqi Irwansyah. adapun kepala dusun Padang Carak Cut adalah Abdulrahman, Kadus Ihsan Mutia Mahdi B, Kadus Moen Batee T. Nasruddin dan Kadus Harapan Maju adalah Badrun Alamsyah. Adapun Ketua Tuha Peut adalah Tgk. Abdullah, Wakil Ketua Khairullah, Sekretaris Tarmizi, S.Pd, adapun anggotanya adalah Hamzah, T. Ibrahim, Aris Gunawan dan Irnayati, S.Pd. yang menjabat sebagai imum chiek adalah Tgk. Nazaruddin, S.Pd. I, Teungku Sagoe Tgk. M. Yasin, sedangkan yang menjabat sebagai Ketua BUMG adalah Amiruddin dan Ketua Pemuda Muliadi.